Kapan terakhir kali kamu benar-benar merasa bahagia? Bangun pagi dengan hati yang ringan, penuh semangat untuk menjalani hari, dan dikelilingi oleh orang-orang tercinta yang membuat hidup terasa berarti? Sayangnya, perjalanan menjadi dewasa sering kali menguras energi kita tanpa disadari. Tanggung jawab yang terus bertambah, masalah yang datang silih berganti, hingga ekspektasi lingkungan yang …
Marah itu melelahkan, membebani emosi dan pikiran kita. Kalau kemarahan tak terkendali, kita bisa melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain, termasuk orang yang kita sayangi. The Psychology of Emotion menunjukkan cara mengubah orientasi sudut pandangmu secara permanen, sevara otomatis, itu akan membuat masalah-masalah kecil dalam kehidupan menghilang dari radarmu, dan masal…
Sebagai manusia, kita memiliki beberapa jenis kecerdasan. Salah satunya adalah kecerdasan emosional atau EQ. Ternyata, hidup tak selalu berputar tentang IQ saja, lho. EQ pun perlu diasah agar hidup jadi seimbang. Kemampuan untuk mengelola emosi secara baik akan sangat berpengaruh untuk hidup kita. Kenapa? Karena hidup adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan emosi. Tunggu dulu, emosi itu tida…
Buku ini menceritakan fase-fase menuju kesepian. Mulai dari merasa tidak punya teman, keinginan untuk memiliki teman cerita, dan selalu merasa menjadi pilihan kedua orang lain. Selanjutnya, ada pula latihan untuk berteman dengan diri sendiri, fase dewasa di mana kita selalu merasa sepi hingga merasa tidak ada orang yang menyayangi kita. Fase-fase tersebut bisa sampai membuat kita untuk lebih me…
Selama ini, ada konsepsi bahwa luka batin akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Bahwa pada akhirnya kita akan mampu memaafkan orang-orang yang telah menyakiti hati kita. Bahwa trauma kita akan hilang. Bahwa kita akan baik-baik saja. Tapi, itu semua keliru. Menyembuhkan luka batin bukanlah pekerjaan pasif. Kita tidak bisa diam dan membiarkan “waktu yang menyembuhkan”. …